Cara Kerja Supply Chain Management Bagi Perusahaan

Kargo
Homeicon-breadcrumbBlogicon-breadcrumb
supply chain management

Salah satu cara terbaik bagi bisnis untuk melayani pelanggan dengan baik adalah dengan menjadikan supply chain management yang efektif sebagai prioritas strategis. 

Apa itu supply chain management? 

Secara sederhana, supply chain management mengawasi semua proses yang mengintegrasikan supplier agar dapat bekerja secara efisien bersama-sama untuk memindahkan produk dari tahap penciptaan hingga tangan pelanggan, dengan memperhatikan pasokan dan permintaan di sepanjang jalan.

Menurut David Frayer, Asisten Dekan untuk Outreach & Engagement di Eli Broad College of Business, Michigan State University, dan pengajar dalam program Sertifikat Manajemen Rantai Pasokan online MSU, hal ini berkaitan dengan memberikan pengiriman produk yang sangat disesuaikan: "Fokus utama dari supply chain adalah memenuhi proposisi nilai konsumen, mengirimkan produk ke lokasi yang mereka inginkan dalam bentuk yang mereka inginkan dengan karakteristik unik yang mereka inginkan."

Apa itu Supply Chain Management (SCM)?

Supply chain management adalah pengelolaan aliran barang dan jasa serta melibatkan semua proses yang mengubah bahan baku menjadi produk akhir. Ini melibatkan upaya aktif dalam menyederhanakan kegiatan sisi pasokan bisnis untuk memaksimalkan customer value dan mendapatkan keunggulan kompetitif di market.

Bagaimana Cara Kerja Supply Chain Management?

Menurut CIO, ada lima komponen dalam sistem supply chain management tradisional:

Planning/Perencanaan

Merencanakan dan mengelola semua sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan terhadap produk atau layanan perusahaan. Setelah supply chain dibentuk, tentukan metrik untuk mengukur apakah supply chain efisien, efektif, memberikan nilai kepada pelanggan, dan memenuhi tujuan perusahaan.

Sourcing/Pengadaan

Memilih pemasok yang menyediakan barang dan layanan yang dibutuhkan untuk membuat produk. Selanjutnya, tetapkan proses untuk memantau dan mengelola hubungan dengan pemasok. Proses utama meliputi: pemesanan, penerimaan, pengelolaan inventaris, dan pengesahan pembayaran kepada pemasok.

Manufacturing/Manufaktur

Mengatur kegiatan yang diperlukan untuk menerima bahan mentah, memproduksi produk, menguji kualitas, mengemas untuk pengiriman, dan menjadwalkan pengiriman.

Pengiriman dan Logistik

Mengkoordinasikan pesanan pelanggan, menjadwalkan pengiriman, mengirimkan muatan, mengirimkan faktur kepada pelanggan, dan menerima pembayaran.

Returning/Pengembalian

Membentuk jaringan atau proses untuk mengambil kembali produk cacat, berlebihan, atau tidak diinginkan.

Read: Perbedaan Gudang dan Pergudangan

Mengapa Supply Chain Management Penting?

Sistem supply chain management yang efektif mengurangi biaya, limbah, dan waktu dalam siklus produksi. Standar industri saat ini adalah just-in-time supply chain dimana penjualan ritel secara otomatis mengirim sinyal pesanan pengisian ulang kepada produsen. Rak-rak ritel dapat diisi kembali hampir secepat produk terjual. Salah satu cara untuk lebih meningkatkan proses ini adalah dengan menganalisis data dari mitra rantai pasok untuk melihat di mana peningkatan lebih lanjut dapat dilakukan.

CIO.com mengidentifikasi tiga skenario di mana supply chain management yang efektif meningkatkan nilai siklus rantai pasok:

Mengidentifikasi masalah potensial. Ketika seorang pelanggan memesan lebih banyak produk daripada yang dapat disampaikan oleh produsen, pembeli dapat mengeluh tentang pelayanan yang buruk. Melalui analisis data, produsen mungkin dapat memprediksi kekurangan tersebut sebelum pembeli merasa kecewa.

Mengoptimalkan harga secara dinamis. Produk musiman memiliki masa pakai terbatas. Pada akhir musim, produk-produk ini biasanya dibuang atau dijual dengan diskon besar-besaran. Maskapai penerbangan, hotel, dan lainnya dengan "produk" yang mudah rusak biasanya menyesuaikan harga secara dinamis untuk memenuhi permintaan. Dengan menggunakan perangkat lunak analitik, teknik peramalan serupa dapat meningkatkan margin, bahkan untuk barang keras.

Meningkatkan alokasi persediaan "available to promise". Analytical software tools membantu dalam mengalokasikan sumber daya secara dinamis dan menjadwalkan pekerjaan berdasarkan sales forecast, actual orders, dan promised delivery bahan baku. Produsen dapat mengkonfirmasi tanggal pengiriman produk saat pesanan ditempatkan — secara signifikan mengurangi pesanan yang terisi dengan tidak benar.

Key features dalam Supply Chain Management yang efektif

Supply chain adalah "wajah" yang paling jelas dari bisnis bagi pelanggan dan konsumen. Semakin baik dan lebih efektif manajemen rantai pasok sebuah perusahaan, semakin baik perlindungan reputasi bisnis dan keberlanjutan jangka panjangnya.

Simon Ellis dari IDC dalam bukunya The Path to a Thinking Supply Chain¹ mendefinisikan apa itu manajemen rantai pasok dengan mengidentifikasi lima "C" dari manajemen rantai pasok yang efektif di masa depan:

Connected: Dapat mengakses data tak terstruktur dari media sosial, data terstruktur dari Internet of Things (IoT), dan kumpulan data tradisional yang tersedia melalui alat ERP tradisional dan integrasi B2B.

Kolaboratif: Meningkatkan kolaborasi dengan pemasok semakin berarti penggunaan jaringan perdagangan berbasis cloud untuk memungkinkan kolaborasi dan keterlibatan antar perusahaan.

Cyber-aware: Supply chain harus menguatkan sistemnya dan melindunginya dari serangan siber dan peretasan, yang seharusnya menjadi perhatian seluruh perusahaan.

Cognitively enabled: Platform AI menjadi menara kendali rantai pasok modern dengan mengumpulkan, mengkoordinasikan, dan mengambil keputusan dan tindakan di seluruh rantai. Sebagian besar Supply chain diotomatisasi dan dapat belajar sendiri.

Komprehensif: Kemampuan analitik harus dapat diukur dengan data secara real-time. Wawasan akan menjadi komprehensif dan cepat. Penundaan tidak dapat diterima dalam rantai pasok di masa depan.

Banyak supply chain telah memulai proses ini, dengan partisipasi dalam jaringan perdagangan berbasis cloud mencapai puncak tertinggi dan upaya besar dilakukan untuk memperkuat kemampuan analitik.

Solusi Pengiriman untuk SCM yang lancar

ABC Express membantu Anda para pelaku bisnis retail menghadapi tantangan dalam pengiriman lewat Kargo Mid Mile:

1. Menawarkan layanan pengiriman dengan FTL (Full Truck Load) atau menggunakan satu truk eksklusif hanya untuk pengiriman bisnis Anda, sehingga bisa lebih cepat sampai.

2. Tersedianya banyak pilihan kendaraan dari unit kecil hingga besar, sesuai dengan kebutuhan bisnis retail.

3. Proses tracking yang sifatnya real-time saat pengiriman barang.

4. Perlindungan asuransi pengiriman.

Lengkapnya solusi pengiriman Mid Mile di atas bisa membuat pengiriman bisnis retail Anda jadi lebih efisien dan mudah.

Untuk pengiriman last mile ada juga solusi terbaik yang ditawarkan seperti adanya layanan cash collection, routing management system, dan lainnya. Penasaran dengan semua layanan tersebut? Segera konsultasikan dan serahkan pengiriman Anda disiini!